Monday, November 4, 2024
HomeBusinessAnak dari Presiden ECB Bangkrut Karena Investasi Kripto

Anak dari Presiden ECB Bangkrut Karena Investasi Kripto

Kripto – Presiden Bank Sentra Eropa (ECB) Christine Lagarde mengaku jika putranya kehilangan sebagian besar investasinya di asset kripto. Walau sebenarnya, ia telah memberi banyak peringatan kepad anaknya. Christine Lagarde sendiri sudah lama melawan mata uang kripto dengan mengatakan sebagai suatu hal yang spekulatif, tidak bernilai, bahkan juga kerap dipakai oleh beberapa penjahat untuk kegiatan terlarang.

“Ia meremehkan saya dengan baik sekali, dan itu ialah hak istimewanya,” terang Lagarde, dengan lanjut menerangkan jika putranya kehilangan sebagian besar uang yang sudah diinvestasikan, seperti d ikutip dari Reuters, Sabtu (25/11/2023). Lagarde mengutarakan jika yang diinvestasikan oleh putranya memang sedikit.

Tetapi, putranya sudah kehilangan sekitaran 60% uang yang sudah diinvestasikan di asset kripto. Tetapi, saat bicara kembali tentang ini, putra bekas bos IMF itu malah malas terima jika ibunya betul.

Baca juga : betwin

Adapun, Lagarde mempunyai dua anak lelaki yang berumur tengah 30-an. Tetapi, ia tidak mengatakan yang ia tujuan. ECB sendiri sudah mengatakan peraturan global pada asset kripto, bagus untuk membuat perlindungan customer yang tidak mengetahui dampak negatif. Adapun, ajakan itu dilaksanakan untuk tutup sela yang bisa dipakai untuk salurkan dana ke teroris atau memungkinkannya penjahat membersihkan uang tunai.

Kekuatiran jika mata uang yang diedarkan dengan individu bisa gantikan uang pemerintahan menjadi satu diantara argumen ECB mengeluarkan project euro digitalnya sendiri. Tetapi, ECB masih ‘beberapa tahun lagi’ saat sebelum keluarkan uang digital. Kekuatiran jika mata uang yang diedarkan dengan individu bisa gantikan uang pemerintahan adalah argumen ECB mengeluarkan project euro digitalnya sendiri, tapi bank tersebut sekian tahun kembali saat sebelum keluarkan uang digital.

Awalnya, ECB mengawali tahapan penyiapan untuk euro digital. Tetapi, bank itu mengutarakan jika mereka tetap memerlukan waktu 2 tahun kembali, saat sebelum putuskan apa akan mengeluarkannya atau mungkin tidak. Lagarde sendiri berpendapat yang rendah berkenaan kripto. Ia melepaskan beragam faksi untuk melakukan investasi dimana saja, tetapi mengutamakan masalah transaksi bisnis dan usaha yang terserang ancaman pidana.

“Beberapa orang bebas menginvestasikan uang mereka dimana saja mereka harapkan, beberapa orang bebas bertaruh sekitar yang mereka harapkan, [tetapi] beberapa orang jangan bebas berperan serta dalam perdagangan dan usaha yang terserang ancaman pidana,” jelasnya.

Mungkin anda suka : 9 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang Perlu Diwaspadai

RELATED ARTICLES

Most Popular

- Advertisment -
Berita Viral

Recent Comments